2/14/2016

Who Knows About The Future?

Weekend kemarin saya beli DVD yang berjudul “You Will Meet A Tall Dark Stranger” yang disutradarai oleh Woody Allen. Di dalamnya, ada Anthony Hopkins, Antonio Banderas dan Naomi Watts. Ceritanya biasa, hanya kejadian2 yang bisa ditemui di kehidupan sehari-hari, mungkin juga kehidupan di dekat kita.

Who Knows About The Future?

Ada ibu2 setengah baya yang suka ke peramal untuk dilihat masa depan keluarganya. Ada keluarga yang jenuh dengan kehidupan sehari2nya. Ada suami yang tua, yang puber ke dua. Tetapi intinya, tiap2 tokoh dalam filem ini seolah2 merencanakan apa yang mereka inginkan, tetapi yang terjadi selalu sesuatu yang malah tidak terduga. Biasanya, ketemu seseorang yang merubah apa yang sudah direncanakan, atau ada saja yang terjadi tidak sesuai dengan harapan, yang akhirnya membawa mereka ke suatu titik yang baru.

Yang saya suka, tokoh ibu2 setengah baya tersebut menyamakan reinkarnasi dengan awal dari sebuah kehidupan baru. Kehidupan baru bisa saja terjadi tanpa kita harus mati dulu. Misalnya, ketemu jodoh, itu kan memulai sesuatu yang baru. Beli rumah baru, cerai, dll. Dan dalam setiap kehidupan yang baru, ada teka teki kehidupan, ada misteri yang kita tidak tahu apa isinya untuk kita.

Filem yang pas untuk saya. Belakangan ini saya suka memikirkan, tepatnya agak khawatir dengan apa yang ada di masa depan saya. Mulai deh tebak2an; bagaimana kalau saya sakit karena tua nanti? Bagaimana kalau saya tetap sendirian sampai usia lanjut? Bagaimana kalau tabungan saya tidak cukup ketika saya pensiun nanti? Kekhawatiran yang biasa dipikirkan oleh orang2 secara umum. Orang2 yang selalu ingin berada dalam kontrol, alias control freak.

Tetapi setelah menonton filem ini, saya jadi mikir: kita bisa saja berencana, tetapi tetap Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi. Siapa yang tahu kita akan ketemu seseorang yang akan merubah hidup kita? Siapa yang tahu kalau satu kejadian akhirnya akan membuat kita menjadi lebih kuat? Siapa yang tahu kalau tiba2 seseorang yang kita sayangi menghilang dan meninggalkan kita nanti?

Jadi, untuk apa jauh2 memikirkan tentang masa depan? Mempersiapkan masa depan tentunya perlu, malah wajib hukumnya, supaya kita tidak menyusahkan orang lain. Tetapi mencoba mengintip masa depan itu sia-sia saja. Karena pada dasarnya kita tidak akan pernah siap menghadapi surprises dalam hidup kita.

Dan setelah saya pikir2, banyak di dalam hidup saya orang2 yang muncul tanpa saya duga. Orang2 yang menjadi teman dekat saya sekarang, padahal tadinya tidak saya pikir akan mempunyai hubungan dekat dengan saya. Bahkan, dalam hidup saya, siapa yang duga saya akan ketemu si Ruby, anjing cantik yang saya adopsi setelah salah satu anjing saya meninggal tahun lalu. Dan Ruby membuat hidup saya lebih berwarna dengan kemanjaan dan perhatiannya.

Kalau dirunut-runut, di mana saya berada sekarang bisa dikembalikan kepada siapa yang saya temui, apa yang saya alami dan apa yang saya baca. Dan ketiga hal ini adalah misteri yang dapat saja muncul dan terjadi tanpa kita tahu kapan. Jadi, memang benar kalau dikatakan manusia berusaha, Tuhan menentukan.

Kita cuma bisa memperbaiki kualitas diri kita supaya menjadi lebih baik, dan sisanya diserahkan ke atas saja. Buat apa mikirin hal2 yang tidak ada di bawah kontrol kita? Toh kita juga tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Siap2 boleh, tapi tidak perlu sampai khawatir.

Nikmati saja apa yang ada sekarang dengan menghitung berkah yang sudah kita terima sampai dengan hari ini.

Anda juga bisa menuliskan dan berbagi dengan seluruh sahabat pembaca "TJanda". Menulislah sekarang dan kirimkan melalui halaman Kontak.