About Tjanda

Sebagaimana yang dilampirkan pada catatan kakinya, blog Tjanda adalah "himpunan kisah dan TJanda dari dan tentang perempuan di beranda internet: kumpulan artikel dan konten digital yang dikirim dan dibagikan oleh dan untuk wanita." Halaman ini adalah gambaran singkat tentang latar di balik pembuatan tjanda.blogspot.com.

About Tjanda

Kilas Jejak Internet di Indonesia
Menurut catatan Wikipedia, internet telah masuk ke Indonesia sejak awal tahun 1990-an. Namun demikian, penggunaannya masih terbatas pada kalangan tertentu saja. Berkembangnya Warnet (yang semula disingkat Warin - Warung Internet) sejak 1996 juga belum banyak dinikmati oleh kalangan masyarakat umum, masih terbatas pada aktifis internet di kota-kota tertentu.

Barulah pada masa-masa awal tahun 2000-an, internet mulai mewabah dan mulai populer di kalangan masyarakat Indonesia. Penggunaan Yahoo dan Gmail untuk pengiriman pesan yang lebih cepat dan murah, menjamurnya Sosial Media semisal Friendster, Twitter, Multiply dan Facebook, serta free personal website semisal Livejournal, Wordpress, dan Blogspot turut mewadahi dan menggenjot animo masyarakat Indonesia untuk menggunakan Internet.

Seiring perkembangannya, internet dengan fitur blog-nya mulai dilirik sebagai tempat untuk menyalurkan aspirasi, ide dan pemikiran untuk dibaca dan diketahui oleh sebanyak mungkin orang. Tren itu berkembang sejak 2008 dengan kemunculan penulis-penulis blog dan komunitas-komunitas blogger yang saling bertukar informasi dan berbagi pengetahuan melalui kegiatan blogging. Hadirnya smartphone dengan fiturnya yang kian canggih turut mendukung hal itu.

Dari dan Tentang Perempuan
Teknologi internet yang mulai familiar di kalangan masyarakat turut membuat website dan blog yang khusus mengangkat tema tentang perempuan tumbuh subur. Selain para penulis perempuan yang mulai 'memindahkan' tulisannya dari catatan harian ke blog, majalah-majalah perempuan juga pelan-pelan hijrah ke internet dengan membuat website untuk versi online mereka.

Melalui internet, satu demi satu tema-tema tentang perempuan, yang sebelumnya hanya bisa diketahui dengan mendaftar sebagai anggota perpustakaan tertentu atau membeli buku di toko-toko buku, mulai diulas oleh beberapa orang, dari berbagai sudut pandang. Fitur komunikasi dua arah dan kemudahan content share ke jejaring Media Sosial lantas membuat tema-tema itu menjadi kian kaya dengan pemahaman dan penafsiran.

Hanya dalam waktu kurang dari setengah abad, kemunculan dan perkembangan internet telah banyak mengubah sisi kehidupan, terutama perempuan, dengan keterbukaan akses informasi dan saling berbagi di antara masyarakat pengguna internet Indonesia. Internet dengan website dan blog-nya, pada saat yang sama menjadi ruang untuk Tanda sekaligus Canda, dari dan untuk Anda.

Tidak Semua Bisa Bertahan
Tidak hanya penawar untuk ketidaktahuan, waktu juga adalah batu uji untuk pengetahuan itu sendiri. Belum satu dekade, sejak 2008, sejumlah website pun blog yang khusus mengulas tema tentang perempuan mulai berguguran. Saat dibuka di hari ini, website dan blog-blog itu tidak bisa diakses lagi. Informasi berharga yang pernah dimuat di dalamnya pun turut terkubur lenyap.

Alasan 'tutupnya' berbagai website dan blog yang mengulas tema tentang perempuan itu tentunya beragam (di Tjanda, kita akan membahasnya di lain waktu). Hal yang disayangkan adalah, tidak seperti buku, yang bisa dipinjam atau difotokopi dari orang lain jika buku itu hilang, website atau blog yang telah 'mati' akan turut hilang. Tak bisa diakses kembali, atau dibaca oleh generasi selanjutnya.

Ide tentang tjanda.blogspot.com berawal dari sana. Blog ini dibuat untuk bisa mengakses kembali informasi berharga tentang perempuan yang pernah dimuat di website dan blog tetapi kini tidak bisa diakses lagi. Dalam satu kalimat sederhana, tema yang diusung Tjanda adalah "himpunan kisah dan TJanda dari dan tentang perempuan di beranda internet".

Kenapa Pilih Nama Tjanda?
Ya, pertanyaan yang tentu muncul adalah, kenapa pilih nama Tjanda? Sejujurnya, adalah blog Wordpress "Janda Kaya" yang kini telah tutup usia-lah yang menjadi batu pijak awal blog ini. Konten yang pernah diunggah di dalamnya memuat catatan perjalanan seorang janda dalam menjalani hidupnya setelah bercerai dari suaminya. Sarat dengan sharing pengalaman yang kaya refleksi dan inspirasi yang tak lekang oleh jaman.

Berangkat dari situ, Tjanda dibuat. Namun kemudian, topiknya tidak hanya terbatas pada cerita dan kisah dengan tema "Janda". Ke depannya, blog sederhana ini juga akan diisi dengan konten-konten bermanfaat lainnya yang pernah dibagikan di beranda internet, dari dan untuk perempuan. Tentunya, dalam "menghadirkan kembali" konten yang ditulis bertahun-tahun silam, format bungkusannya disesuaikan lagi dengan tuntutan "pembaca, social media dan search engine masa kini" tanpa mengubah isi dan maksud penulisan.

Akhir kata, kami sangat berharap blog ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian. Kami juga, kalau boleh jujur, berharap bisa bertemu secara langsung dengan para penulis yang 'pernah' mengunggah tulisan-tulisan ini ke internet untuk dibagikan kepada perempuan di seluruh Indonesia. Semoga pertemuan itu bisa menjadi 'restu' sekaligus 'dukungan' untuk terus memberikan kontribusi positif untuk perkembangan internet sebagai sarana komunikasi dan pembelajaran di Indonesia.

Salam hangat,

Tim Tjanda.


*keterangan: pertanyaan, usulan, saran dan kerjasama dapat disampaikan kepada blog Tjanda melalui halaman kontak.