2/02/2016

Selamat Tahun Baru!

Akhirnya 2010 berakhir juga. Rasanya tahun ini penuh dengan usaha untuk melupakan luka yang terjadi di Bulan Februari karena putus sama pacar yang sudah lebih dari setahun dipacari (teganya putus paaaas sebelum valentine’s day…*cakar aspal*).

Selamat Tahun Baru!

Memang Bulan Agustus ada seseorang yang sempat mampir dalam hidup tapi itu juga tidak berlanjut serius. Sehingga, akhir tahun ini saya jomblo kembali.

Kalau dipikir-pikir lagi, hampir tiap tahun semenjak saya cerai, saya sendirian di malam tahun baru. Ada malam ketika saya hanya bersama sahabat saya, si Uni dan si Atun, anjing saya, di Apartemen Rasuna. Ada yang hanya berlalu begitu saja, tidur dan tahu2 bangun sudah tahun baru.

Ada yang di plan tahun baru ke Menado tapi pulang dipercepat karena lebih baik sendirian di rumah, merenung ditemani sebotol wine. Rasanya 3 tahun belakangan ini lebih banyak di depan TV sambil minum bersama anjing2 saya.

Tahun ini ada 2 anggota baru dalam keluarga saya yang menemani bermalam tahun baru, si Ruby dan si Choki. Pastinya sih buka botol lagi malam ini, walaupun tidak akan saya habiskan (atau mungkin saya habiskan?). Kadang2 malam tahun baru suka merasa terharu (atau sedih?).

Terus terang, mendekati tahun baru 2011 ini, saya agak merasa biru. Entah pengaruh ulang tahun ke 43 saya, entah pengaruh hormon, saya kurang tahu juga ya.

Tahun 2010 memang tahun penuh dengan mengobati sakit hati. Memang rasanya terbuang percuma deh, paling tidak setengah tahun lebih dikit isinya hanya mencoba untuk kembali bangkit lagi. Untungnya saya punya temen2 yang baik hati dan mau menemani saya kapanpun buat curhat, seperti Muin, Kiwir, Uni, Mba Bidi dan Nia.

Untungnya juga saya punya duit buat pergi nyelem dan pergi jauh menghibur hati yang luka. Untungnya lagi, saya punya duit untuk beli minuman berkadar alkohol ‘agak’ rendah juga. Tapi tetap saja waktu dan pikiran positif yang membantu untuk bangkit kembali.

Tapi memang benar sih, kalau disakiti laki2, obatnya laki2 lagi. Yang membuat saya lupa sama my true love (*taelah*) adalah si lelaki yang menongol di akhir Bulan Agustus. Memang yang namanya rebound itu ada ya, hahaha.

Dari sisi pekerjaan, 2010 bisa dianggap sukses, walaupun menurut saya ngga sukses2 berat amat sih. Tapi sebuah sumur berharga USD 42 juta ditaruh di pundak saya dan tim saya tahun ini dan berhasil menemukan gas dan oil, itu sebuah achievement dalam karir saya, paling ngga CV saya cemerlang. Ya, paling tidak prestasi saya di tahun 2010 dalam hal pekerjaan tidak mengecewakan siapa2 deh.

Tapi kadang saya mikir, kok selalu begitu ya. Pekerjaan bagus, tapi kehidupan cinta kok ngga ada kemajuan ya. Masih saja belum menemukan soulmate. Ke mana sih mereka? Atau tepatnya, di mana sih saya ini? Herannya, baru tahun ini berasa agak kehilangan seseorang, walaupun seseorangnya tidak tahu siapa. Mungkin mulai bosan saja beberapa tahun berturut-turut kok tahun baruannya begitu2 saja.

Ngga sharing special moments penuh harapan2 dengan seseorang yang berarti. Dan semua orang bingung pas saya bilang saya ngejomblo di rumah tahun baruan. Atau mungkin ada yang tidak seimbang yang saya lakukan selama ini sehingga lebih berat sebelah ke pekerjaan? Hmmh…sesuatu yang perlu dipikirkan.

Pada dasarnya, saya memang orang yang suka menyendiri. Dan salah satu yang saya syukuri adalah, saya tidak perlu berdebat dengan seseorang untuk pergi ke suatu tempat merayakan malam tahun baru. Tidak ada yang memaksa saya untuk melakukan sesuatu yang saya tidak mau hanya untuk mengikuti tradisi. Saya bisa tenang dengan pikiran saya sendiri, menikmati kesendirian, dan terutama merenung sambil berdoa di tengah malam.

Well, mungkin belum ada saja. Untuk saat ini, mungkin Tuhan beranggapan bahwa apa yang saya punya sekarang ini yang terbaik bagi saya. Cinta dari 3 ekor anjing, dibandingkan 2 ekor seperti tahun lalu. Malam ini, saya akan duduk di depan TV melihat orang2 merayakan tahun baru, mendengarkan terompet ditiup dengan meriah, sembari santai dan memikirkan apa saja yang telah saya lakukan di 2010 dan apa yang bisa saya perbaiki di 2011.

Tetapi yang pasti, saya akan menikmati apa yang ada di hadapan saya dan berharap apa yang ada sekarang ini berlangsung untuk saat yang lama. Sambil berdoa, semoga tahun depan saya masih di dalam lindungan-Nya dan senantiasa diberikan yang terbaik bagi saya. Amin.

Anda juga bisa menuliskan dan berbagi dengan seluruh sahabat pembaca "TJanda". Menulislah sekarang dan kirimkan melalui halaman Kontak.